Untuk mengantisipasi terjadinya pemanfaat lahan yang tidak semestinya, Dinas Pertanahan dan tata ruang Kabupaten Bantul adakan konsultasi publik Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Aula Kecamatan Dlingo, Selasa (15/8).
dalam acara tersebut dihadiri Komisi C DPRD Bantul Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kab.Bantul, BLH, Dinas Koperasi, Kantor Partanian, Pariwisata, Pertanian, serta Kepala Desa dan BPD, Dukuh se Kecamatan Dlingo.
Kasi Ekbang Kecamatan Dlingo, Samsul, SE.MM. dalam sambutan pembukaan mewakili Camat Dlingo mengapresiasikan kegiatan yang diadakan di Kecamatan Dlingo. Hal ini mengingat perkembangan wisata yang begitu pesatd di wilayah tersebut sehingga bila penataan lahan terlambat akan terjadi tumpang tindih.
Samsul berharap dengan RDTR yang nantinya disusun akan menguntungkan masyarakat baik yang berkecimpung di obyek wisata, kerajinan, kuliner, penginapan maupun pemandu wisata.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pelaksanaan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Sigid Pulunggono, ST.MT. dalam sambutannya mengatakan RDTR sudah menjadi kebutuhan setiap wilayah di Indonesia. Tujuan diadakannya penyusunan RDTR untuk membangun wilayah yang memperhatikan keterkaitan antara kegiatan dalam atau antara kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional kecamatan Dlingo.
Kawasan Dlingo secara geografis dibagi dua yakni perbukitan yang relative kering dan dataran rendah yang cukup subur di lembah sungai Oya. Dlingo juga dikenal daerah pertanian lahan kering, hutan lindung dan pariwisata
Sesuai pasal. 59 PP. No.15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, maka rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten harus didetailkan dengan penyusunan RDTR.
Dalam penataan tersebut akan ada beberapa zona yang perlu diperhatikan yakni zona lindung diantaranya hutan indung, zona resapan air, sempada air, taman RT taman RW dan lain-lain. Ada juga zona budidaya misalnya perumahan , perdagangan, perkantoran, pelayanan umum dan lain-lain.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan dialog dari peserta untuk mendapatkan hasil yang tepat sesuai masukan dari berbagai pihak, sehingga semua masyarakat bias saling mengisi, menjaga dan melestarikan lingkungannya. Tidak ketinggalan sektor perekonomian juga harus terbangun secara merata demi kesejahteraan bersama.